Pada dasarnya semua manusia itu baik, namun terkadang yang baik itu tidak cocok sebagai pasangan kita, karena itu maka kita harus berusaha untuk memilih semoga menemukan pasangan yang terbaik, pastinya yang kita harab itu adalah yang juga mulia dalam hubungannya dengan Allah !
Selektif maksudnya di sini adalah dalam perkara basyariah/kemanusiaan, sifat yang biasanya kita lihat sehari-hari, seperti ketaatannya, budi pekertinya, hubungannya dengan keluarganya, pergaulan dengan lingkungannya dll, Boleh jadi seseorang yang tinggal dalam lingkungan yang jahat untuk berdaptasi dia juga akan terlihat jahat, amburadul, preman namun dalam hatinya siapa yang bisa melihat, maka karena itu kesan luar lah yang biasa dilihat manusia, "Al Adabu faukal ilmu / adab itu lebih utama dari ilmu" artinya seseorang yang berilmu tapi tidak punya adab sopan santun tidak akan di mulyakan orang.
Maka oleh karena itu seseorang yang utama adalah yang beradab, jika sudah punya adab jarang tidak punya ilmu, tapi berilmu belum tentu bisa membawa adab, sudah banyak yang kita lihat sendiri dalam masyarakat. jadi kalau jadi preman dipertigaan pulangnya harus banyak sopan santun agar kelihatan baiknya hehehe..
Dalam status Facebook
Akhifa Danie R
kita mstilah jd mnusia yg selektif !
memilih seblum memiliki
stiap sesuatu ada 2 kemungkinan, baik atau buruk kah dia !
kita hidup di akhir zaman,
dmn saat kmunafikan d mlai dg k jujurn..
kburukan t"lihat sprti kbaikan..
mk jd lah diri mu sperti IKan di Laut, mski lahir dan tumbuh besar di Air Asin.
tp Ikan tak p'nah Asin.
be ur self !
be ur self !
Jika kita arif melihat keadaan jaman ini yang sudah semakin jauh dari laku agama maka sepantasnyalah kita memang harus selektif, SELEKTIF dalam memilih teman bergaul dan teman hidup. kita kudu tau siapa yang boleh kita temenin dan siapa yang tidak boleh
nah ! jikalau setelah kita menemukan orang seperti yang baik menurut standar syari'at namun ternyata dia bukan level kita, boleh jadi dia bukan keluarga terpandang, tidak gaul, tidak modis, fashionnya pun biasa saja, miskin, tidak populer, lalu kita menganggab dia bukan level kita, atau dengan kata lain bukan orang yang pantas untuk kita.
Allah Berfirman : .........عَسَÙ‰ Ø£َÙ† تَÙƒْرَÙ‡ُواْ Ø´َÙŠْئاً ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َّÙƒُÙ…ْ ÙˆَعَسَÙ‰ Ø£َÙ† تُØِبُّواْ Ø´َÙŠْئاً ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø´َرٌّ Ù„َّÙƒُÙ…ْ Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu".(AL Baqarah 216)
Ayat ini adalah umum lagi luas, bahwa perbuatan-perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya itu adalah baik tanpa diragukan lagi, dan bahwa perbuatan-perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang diperkirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata buruk tanpa diragukan lagi.
begitu juga dengan manusia yang kita anggab baik menurut selera kita boleh jadi dia buruk buat kamu dan boleh jadi seseorang yang kamu anggab jelek/buruk menurut selera mu itulah yang terbaik bagi mu
ÙˆَاللّÙ‡ُ ÙŠَعْÙ„َÙ…ُ ÙˆَØ£َنتُÙ…ْ لاَ تَعْÙ„َÙ…ُونَ (البقرة: 216)
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahuinya.....
kita juga harus bijaksana dalam memilih teman atau pasangan hidup.
kita hanya di suruh menilai apa yang kelihatan sedangkan perkara Ghaib itu urusan Allah
boleh jadi seseorang yang kelihatan baik saat berkenalan dan memperlihatkan sifat aslinya setelah menikah, itu berarti kita sedang di uji oleh Tuhan dengan kesabaran, dan bersabarlah dengan keadaan yang rumit itu, Allah tak akan menimpakan cobaan melebihi kemampuan hambanya.
Yang penting jangan menyingkirkan manusia baik hanya karena dia miskin, bukan Akademisi, tidak Populer padahal dia seorang yang taat dan baik budinya.
jangan terlalu menjadikan harta dan kegantengan sebagai patokan untuk mendapatkan pasangan, karena itu bukan yang utama, jika hartanya banyak tapi kamu nanti jadi budaknya, diperlakukan kasar di cemoohkan oleh keluarganya,dan apa rasanya batin mu, ketika kamu akan merasakan hidup ditengah - tengah orang yang mengangaggab kamu rendah dimatanya, tidak mendengar apa yang kamu bicarakan, kamu dianggab seperti tidak ada, ketika itu penyesalan sudah terlambat semuanya sudah terjadi. jika sudah seperti ini apa yang harus kita lakukan, haruskah kita menyalahkan takdir ? padahal Allah menyuruh kita melawan takdir buruk itu dengan Ilmu dan usaha. kesalahan itu ada pada diri kita sendiri saat kita salah memilih di langkah pertama maka salahlah untuk langkah-langkah selanjutnya.
Ada begitunyak kisah perempuan yang salah memilih di waktu kenalan, mereka harus kembali kepada keluarganya, pada ayah dan ibunya setelah menikah, meski terkadang orang tuanya pun pernah melarang hubungan mereka dulu namun karena nafsu sang perempuan rela minggat demi lelaki yang di arjunakannya, tapi tak berapa lama dia pun kembali kpd orang tua karena ternyata sang Arjuna lebih kejam dari preman Pasar Minggu..
Ada yang salah memilih, dikirinya pengusaha aslinya tukang tipu, apalah guna tahu segala setelah terlanjur dengan sebuah pernihakan, ada banyak laki-laki yang bergaya seperti pahlawan padahla sebenarnya pencuri, makanya perempuan itu yang baik yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumahnya.
Ada yang salah memilih, dikirinya pengusaha aslinya tukang tipu, apalah guna tahu segala setelah terlanjur dengan sebuah pernihakan, ada banyak laki-laki yang bergaya seperti pahlawan padahla sebenarnya pencuri, makanya perempuan itu yang baik yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumahnya.
Karena itu berhati-hatilah !
nasehat orang tua dengarkanlah, dan jangan melawan mereka, selama orang tua tidak memaksa kamu untuk melawan Allah maka wajib hukumnya ditaati. Jangan gampang jatuh cinta dan jangan gampang tergoda.
Agar setelah kita berusaha untuk tidak sembarangan menerima atau meminang benar - benar d Qabulkan Allah kita harus yakin dengan Kebaikan Allah, karena Tuhan itu adalah sebagaimana Kita menganggabnya, kalau kita menganggab Tuhan tidak akan menerima Doa kita ya Tuhan tidak akan mengabulkan, kalau kita menjauh dengan Tuhan, Tuhan pun akan jauh dengan kita, jauh disini maksudnya Rahmat dan kasih sayanganya.
Semoga menemukan yang terbaik !