• JUMLAH RAKA'AT SHALAT TARAWIH


    Permasalahan Jumlah Raka'at Shalat 

    sunat Tarawih 11 / 23 ?


    saya jawab dengan logika saja
    imam mujtahid mazhab yang 4 tidak ada yang mengatkan shalat sunat tarawih itu di kerjakan 11 raka'at beserta witir.



    Imam Ibnu Hajar al Asqalani pernah mengatakan "mungkin" di zaman sahabat taraweh ada yang di kerjakan 11 raka'at beserta witir dan ada yang 20 beserta witir, namun hal ini bertentangan dengan pandapat Imam Mujtahid yang 4 dan ulama-ulama besar lainnya seperti imam An Nawawi, Imam Ibnu Hajar Al Haitami, Imam Suyuti dll.

    orang-orang mengatakan ada Hadis Nabi dari Saiyidah Aisyah Ra yang mengatakan Dari Ai'syah ra, "Sesungguhnya Nabi SAW tidak menambah di dalam bulan Ramadhan dan tidak pula mengurangkannya dari 11 rakaat. Beliau melakukan sholat 4 rakaat dan janganlah engkau tanya mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian beliau akan kembali sholat 4 rakaat dan jangan engkau tanyakan kembali mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian setelah itu beliau melakukan sholat 3 rakaat. Dan beliau berkata kepadanya (Ai'syah), "Dia melakukan sholat 4 rakaat, " tidak bertentangan dengan yang melakukan salam setiap 2 rakaat. Dan Nabi SAW bersabda, "Sholat di malam hari 2 rakaat 2 rakaat." Dan dia (Ai'syah), "Dia melakukan sholat 3 rakaat" atau ini mempunyai makna melakukan witir dengan 1 rakaat dan 2 rakaat. (HR Bukhari)

    Jika memang hadis ini yang menjadi standar raka'at dalam shalat tarawih, lalu mengapakah para ulama Mujtahid Mazhab yang 4 tidak mengatakan dalam ijtihadnya bahwa sholat tarawih itu 11 rakaat, kenapa justru para Imam Mujtahid dalam kitab2 mereka dan turunan dari kitab mereka semua mengatakan "Shalatut tarawihi wahiya isyruna rak'atan Bi Isyri Taslimatin Ti Kulli Lailatin Min Ramadlan" ( ianatut thalibin )
    bermula shalat taraweh itu 20 rakaat dengan 10 kali salam di kerjakan setiap malam di bulan ramadhan. Apakah para ulama Mujtahid dan imam - imam besar yang mayhur tidak sempat membaca hadis tersebut ?
    jawabannya Mustahil.... bahkan tarawih disisi imam Malik itu 39 rakaat. Imam Malik menjelaskan: Perkara shalat (tarawih) di antara kami (di Madinah) dengan 39 rakaat , dan di Makkah 23 rakaat tidak ada suatu kesulitanpun (tidak ada masalah) dalam hal itu”. Al- Tirmidzi menjelakan: “sebanyak-banyak (rakaat) yang diriwayatkan, bahwa Imam Malik shalat 41 rakaat dengan witir”. (Bidayatul Hidayah, Ibn Rusyd, hal.152. bandingkan dengan A. Hasan, Pengajaran Shalat, hal. 290-192).

    Imam Asy Syafi’i mengatakani, “Aku melihat orang orang shalat tarawih di Madinah sebanyak 39 rakaat. Tetapi aku lebih menyukai 20 rakaat (tidak termasuk witir). Demikianlah yang dilakukan orang orang di Makkah.” (Qiyam Ramadhan/Imam Al Marwazi/Hlm 21).

    Bahkan ibnu taimiyah  berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukan qiyamullail dan witir pada bulan Ramadhan dan selain Ramadhan sebanyak sebelas rakaat atau tiga belas rakaat. Namun, shalat beliau ini panjang sekali. Tatkala hal ini memberatkan orang orang, Ubay bin Ka’ab shalat tarawih dengan mereka pada masa Umar sebanyak 20 rakaat dan ditutup dengan witir. Dia meringankan shalatnya. Jadi, penambahan jumlah rakaat adalah ganti dari berdiri yang lama.”[ Majmu’ Al Fatawa5/282]

    jadi ibn taimiyah sendiri yang sering menjadi rujukan orang-orang WAHABI  mengatakan shalat tarawih 20 rakaat bukan 11.

    Lalu Bagaimana mungkin kita yang lahir ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun setelah mereka hidup, namun hadis yang mengatakan taraweh 11 raka'at sampai pada kita, jika kita yang awam yang lahir belakangan tahu akan hadis ini manalah mungkin para ulama tersebut tidak faham hadis ini, lalu bagaimana ?
    Jawabannya 
    Makanya jangan belajar hadis pada orang-orang yang tidak mengerti hadis, jangan ikuti dan percaya pendapat orang-orang yang suka membaca hadis tapi tidak faham akan ilmu hadis dan mereka itu bukan Muhaddish. Jangan mudah terkecoh dengan orang berpegang pada Qur'an dan Hadist, sedang mereka sendiri sebenarnya bukan Muhaddis dan bukan pula Ulama Tafsir, jangan mudah percaya dengan Cassing yang nampak diluar. Belum tentu yang bersisik itu ikan semua siapa tahu itu ular berbisa ! HATI - HATI....
    lkutilah para ulama yang sudah masyhur yang sudah terjamin kealimannya, belajar agama itu dari kitab ulama dengan bi-ta'allum langsung belajar pada guru/ulama yang masyhur itu, jangan belajar pula kitab ulama yang kontoversial serta turunan dari kitabnya, seperti ibnu taimiyah dan turunan dari orang-orang yang belajar padanya, karena pendapat ibnu taimiyah bertentangan dengan ulama-ulama besar lainnya, dan beliau ini salah satu ulama yang kontroversial, kalau ditanya siapa alim beliau dengan kita, ya alim beliau lah, namun walaupun alim karena statusnya beliau ulama kontroversial tetap tidak boleh di ikuti.
    lihat saja, jika imam syafi'i dengan membaca 1 hadis saja dapat mengeluarkan sepuluh jenis hukum tidak mengikuti hadis ini lalu kenapa kita yang cuma pengikut mazhab bukan pencipta mazhab mengikuti, apakah hadis ini salah tentu tidak, cuma kita saja yang salah memahaminya, karena kita belumlah sehebat imam mazhab dan imam-imam besar dalam memahamin hadis, lebih baik ikut saja yang sudah di tuliskan dalam kitab2 para imam mujtahid dan kitab2 turunan dari kitab para imam mazhab tersebut, jangan suka mengambil hukum sendiri, kita tidak boleh berijtihad pada masalah yang sudah jelas dan terang.

    Adapun Doa masyhur shalat taraweh seperti ini

    أَللَّهُمَّ اجْعَلْ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَئِضِ مُؤَدّيِنَ وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِالْهُدَى مُتَّسِكِيْنَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَفِى الْآ خِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنِ وَلِلنَّعْمَاءِ الشَّاكِرِيْنَ وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَ فِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَمَةِ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ حُوْرِعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِسِيْنَ وَاِلَى طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مَنِ النَّبِيِيْنَ وَالصِّدِّقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى هَذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ  وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلَأْشقِيَاِء الْمَرْدُوْدِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
    “Wahai Allah, jadikanlah kami orang-orang yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardhu, memelihara shalat, menegeluarkan zakat, mencari kebaikan di sisi-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terhindar dari segala penyelewengan-penyelewengan, zuhud akan harta benda, mencintai amal untuk  bekal di akhirat, tabah menerima ketetapanMu, mensyukuri segala nikmatMu, tabah dalam menghadapi cobaan,dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan dibawah panji-panji Nabi Muhammad s.a.w, dan sampai pada telaga yang sejuk, masuk dalam surge, selamat dari api neraka, dan duduk di atas permadani yang indah bersama para bidadari, berpakaian sutra, menikmati makanan surge, meminum susu dan madu yang murni dengan gelas, ceret dan sloki (yang diambil ) dari air yang mengalir bersama orang-orang yang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka dari golongan para Nabi, orang-orang jujur, para shuhada dan orang-orang yang shalih. Merekalah teman yang terbaik. Demikianlah karunia Allah s.w.t, dan cukuplah Allah yang mengetahui. Wahai Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini menjadi orang yang berbahagia dan diterima (amal ibadahnya). Dan janganlah Engkau jadikan kami sebagaian dari orang-orang yang sengsara dan ditolak (amal ibadahnya). Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada NAbi besar Muhammad s.a.w, beserta keluarga dan segenap sahabatnya. Segala puji milik Allah, Tuhan seru sekalian alam”.

    wallahu'alam ...
    wassalam Akhifa Danie
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Pembaca Hari Ini

Cari Artikel Disini

Apakah Menurut Anda Jokowi - JK Sudah Menepati Janjinya Seperti Apa Yang Dijanjikan dimasa Kampanye

islam dan muslim

Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Dan janganlah Kamu Mati Kecuali Dalam Keadaan Muslim / Beriman !
itu janji muslim yang harus dipegang kuat-kuat.